Halaman

Rabu, 02 Juli 2025

Ode dan Do’a untuk Bapak Kami Tercinta


Mokh. Ngisom Musurur

 

 

ODE DAN DO’A UNTUK BAPAK KAMI TERCINTA

Bapak kami yang tercinta, apa kabar engkau di alam barzakh sana?

Semoga engkau baik-baik saja tanpa menanggung beban beratnya dera

Di atas tanah ini, ingin kurangkaikan puisi untukmu serupa ode dan do'a

dengan tinta cinta dan kasih sayang yang begitu menenteramkan

Dan, kuungkapkan pula syukurku atas taqdir menjadi anak dari darah dagingmu

 

Bapak, selalu kusimpan kagum dan banggaku akan hebatnya perjuanganmu

akan sosokmu yang berbingkai keimanan dan ketaqwaan dikenanganku

akan siapakah jiwa kuat yang tangguh dalam ragamu

akan semangatmu yang tak kenal lelah dan keteguhanmu yang tak mau menyerah

aku kagum dan bangga dengan segala luka yang kau panggul tanpa mengeluh

 

Bapak, engkau seperti matahari yang selalu menjadikan gelap itu terang dan memberikan terang pada gelap

Pesanmu tak terucap melalui suara melainkan teladan nyata, kerja dan menderita

Meskipun cintamu tersamarkan oleh cinta Ibu, tapi cintamu utuh kurasakan

Kasih sayangmu tak mau dilihat, tapi ia tampak jelas dari apa yang kau perbuat

Bapak kami tercinta, sungguh engkau pahlawan sejati bagi keluarga kita yang bersahaja

 

Meskipun kau dan aku terpisah jarak dan waktu, namun dirimu tak pernah jauh dariku

Telah kau tempa aku dengan kepercayaan dan tanggung jawab yang kau pasrahkan

Terima kasih atas iman taqwa dan akhlaq mulia yang kau hunjamkan

Terima kasih atas adab dan ilmu pengetahuan yang engkau tanamkan

Terima kasih atas pendidikan dan api perjuangan yang engkau wariskan

 

Ma’afkan anakmu Bapak, yang karena jauh di tanah rantau melanjutkan perjuangan yang dulu engkau tanam di pundakku

aku tak bisa mendampingimu di senja usiamu dan di kala terhuyung ragamu

tak sempat aku merawatmu di saat jiwamu lara dan sakit di tubuhmu merajam

tak dapat dengan kehangatan merengkuh lemah tubuhmu di ujung hayatmu

Namun, aku yakin engkau paham dan dengan senyum ikhlasmu engkau mema'afkan luput, salah dan dosa yang kusandang

 

Saat kudengar kabar duka atas kepergianmu di tanah rantau waktu itu, sungguh tubuhku terguncang

Sedihku begitu mendalam dan aku merasa sangat kehilangan

dan dalam gelisah yang menderu kutancapkan puring peneduh di dekat nisanmu

Lalu, kulantunkan dzikir dan kualirkan do’a-do’a untukmu di atas pusaramu

Bapak, wasiat dan petuah bijakmu aku tanam dalam sukmaku dan kuamalkan

Aku janji menjadi pribadi pencerah dan melanjutkan cita-cita dan sejarah yang kau pahat

 

Bapak, aku yakin kepulanghanmu ke rahmatullah membawa cukup bekal untuk kehidupan kekal

Benih kebaikan yang kau semai dan tanam menjadi akar yang kuat bagi kehidupan selanjutnya

Akan senantiasa aku persembahkan butir-butir dzikir bila aku terkoyak rindu

Aku akan selalu menemuimu melalui lantunan munajat dan do’a-do’a di nadiku

In syaa Allah, kehidupanmu bertaburan barakah dan kepulanganmu husnul khotimah

Semoga di alam barzakh sana engkau tenang, damai
dan senantiasa dalam dekapan kasih sayang-Nya

Aku yakin Allah Subhaanahu wa Ta’aalaa menerima amal-amal sholih, amal ibadahmu, diberikan kelapangan jalan menuju keharibaan-Nya, berlimpah ampunan, berbuncah kasih sayang, dianugerahi pahala kebaikan dari-Nya dan dimuliakan di sisi-Nya

In syaa Allah, dengan Rahman Rahim dan ridho-Nya, kelak kita dipertemukan dan dipersatukan kembali bersama keluarga, sejahtera dan bahagia di surga-Nya.

 

 

Kediri, 1 Juli 2025