Alhamdulillâhi rabbil ï Hanya kepada Allâh
Subhânahu wa Ta’âlâ sajalah kita haturkan
segala puji. Tiada putus-putusnya wajib bagi kita untuk senantiasa bersyukur
kepada Allâh 'Azza wa Jallâ, karena betapa maha besar cinta kasih sayang-Nya, atas
taufiq dan hidayah-Nya, atas segala limpahan rahmat dan nikmat, kesehatan dan
kesempatan, serta semua anugerah dan karunia-Nya yang tiada terhingga yang
senantiasa menyertai perjalanan hidup kita tanpa jeda.
Shalawat dan
salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada manusia pilihan, Nabi
kita Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallam, pimpinan,
suri tauladan, dan Rasul yang diutus
untuk menyempurnakan akhlaq, juga kepada keluarga dan para sahabat, serta kepada
ummat beliau yang istiqomah di jalan Allâh dan Rasul-Nya hingga hari kiamat.
Amma ba’du,
Yang kami hormati, para ‘alim ‘ulama’, tokoh masyarakat, tokoh
pendidik, dan tokoh pemuda;
Yang kami hormati, Bapak dan Ibu Muspika Kecamatan
Kunjang;
Yang kami hormati, Bapak Kepala Desa Kuwik;
Yang kami hormati, Kepala UPTD SD dan Kepala MI di Kecamatan
Kunjang;
Kepada Bapak Marsito, S.Pd., selaku Kepala UPTD SMP
Negeri 2 Kunjang yang kami hormati;
Kepada Bapak dan Ibu Pengurus Komite SMP Negeri 2 Kunjang
yang kami hormati;
Kepada segenap Bapak dan Ibu Guru, Staff Tata Usaha,
beserta karyawan UPTD SMP Negeri 2 Kunjang yang kami hormati;
Kepada seluruh orangtua dan wali murid Kelas IX yang kami
hormati;
Kepada semua tamu undangan yang kami hormati pula;
Serta yang tak dapat kami lupakan, adik-adik kami peserta
didik kelas VII dan VIII serta sahabat-sahabat seperjuangan kami peserta didik
kelas IX yang sama-sama kita cintai dan banggakan.
Bapak-bapak,
Ibu-ibu, dan saudara-saudara hadirin semua yang berbahagia dan in sya'a Allâh dirahmati Allâh Tabâraka wa
Ta’âlâ,
Pada kesempatan, tempat, dan
kegiatan yang baik ini, perkenankanlah saya berdiri di
sini, mewakili sahabat-sahabat seperjuangan kami
para peserta didik kelas IX
untuk menyampaikan sambutan.
Dan
sambutan kami kali ini, kami
beri tajuk: “PERJALANAN PENDEK UNTUK CITA-CITA
YANG PANJANG.”
Mengawali
sambutan kami, kami bacakan satu ayat dari
firman Allâh
Subhânahu wa Ta’âlâ dalam Kitab Suci
Al-Qur’an yang artinya:
“Janganlah kamu
bersikap lemah (rendah diri), dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal
kamulah itu sebenarnya orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu
orang-orang yang beriman.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 139)
Bapak-bapak,
Ibu-ibu, dan saudara-saudara hadirin semua yang berbahagia dan in sya'a Allâh dimuliakan Allâh Tabâraka wa
Ta’âlâ,
Perjalanan waktu (time
travel) bergerak begitu cepat, dan kini kami berada di hari, di mana, kami,
berkat rahmat dan pertolongan Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ,
serta didikan, asuhan, bimbingan, dukungan, usaha dan do’a segenap dewan guru
dan orangtua kami, kami dapat menyelesaikan satu tahapan penting dalam
perjalanan hidup kami, belajar di lembaga pendidikan formal. Selama 3 (tiga)
tahun sudah, kami menimba ilmu di sini, di SMP Negeri 2 Kunjang tercinta,
selama itu pulalah telah terjalin ikatan batin yang sehingga kami semua merasa
sebagai putra puteri Bapak dan Ibu Guru sendiri. Begitu banyak ilmu pengetahuan,
keterampilan, pelajaran dan pengalaman yang telah kami dapatkan dalam kurun
waktu 3 (tiga) tahun tersebut. Perjalanan kami di SMP Negeri 2 Kunjang ini adalah mata
rantai terpenting dari seluruh episode perjalanan hidup kami kemarin, kini, dan
masa mendatang. Ia adalah tangga dalam perjalanan mewujudkan visi, obsesi, asa,
dan cita-cita kami di dunia dan di akhirat.
Kami yakin bahwa semua yang telah kami pelajari dan dapatkan selama menuntut
ilmu di SMP yang mempunyai visi “Membangun Anak Bangsa yang
Beriman dan Bertaqwa, Berbudaya, Berprestasi, Cinta Alam dan Lingkungan” ini, bermanfaat bagi kehidupan kami pada khususnya
dan kehidupan masyarakat banyak pada umumnya.
Dan kini, masa studi kami di sini akan segera bertemu
penghujungnya. Saya selaku perwakilan sahabat-sahabat kami kelas IX,
mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga dari hati kami yang tulus
kepada seluruh
Bapak dan Ibu guru kami terkasih, tersayang, dan tercinta, yang dengan ikhlas, sabar, telah mendedikasikan
tenaga, pikiran, waktu, dan tanpa mengenal lelah dalam mendidik, mengajar,
mengasuh, mengasah, membimbing, dan memberi nasihat dan hikmah kepada kami.
Yang dengan penuh cinta kasih sayang telah bekerja keras dalam upaya bersama
menjadikan kami anak-anak yang sholih sholihah, berakhlaq, berilmu, cerdas, dan
terampil.
Pada kesempatan yang bertaburan rahmat ini pula, meskipun
kami belum mampu membuat engkau bangga dan bahagia, dari dalam qalbu, kami
anak-anakmu menghaturkan ungkapan terima kasih kepada orangtua kami terkasih,
tersayang, dan tercinta. Engkau selalu memberikan kasih sayang, berqurban dan
memberikan dukungan sepenuhnya kepada kami hingga kami menjadi anak-anakmu yang
seperti sekarang ini, menjadi lebih baik dan lebih dewasa dari hari-hari
kemarin.
Betapa
cinta kasih sayang tulus orangtua dan guru-guru kita kepada kita adalah hutang
yang tak pernah mereka tagih, tetapi juga tak pernah bisa kita sanggup
melunasinya. Kami yakin, kasih sayang dan semua ilmu bermanfa’at yang engkau
berikan kepada kami menjadi amal jariyah. In sya’a Allâh, cinta kasih sayang dan pengorbananmu tercatat
sebagai amal sholih di hadapan Allâh Tabâraka wa Ta’âlâ. Dan kami do’akan
orangtua dan guru-guru kami dianugerahi kesehatan dan keafi’atan, diberikan
rizqi melimpah dan barakah, dikaruniai umur panjang penuh manfa’at, istiqomah dalam
iman, islam, dan ihsan yang kokoh dan kukuh, serta senantiasa dalam lindungan Allâh 'Azza wa Jallâ.
Bapak dan Ibu Guru dan juga
orangtua kami tercinta, sahabat-sahabat kelas IX seperjuangan, adik-adik kami
kelas VII dan kelas VIII serta hadirin yang berbahagia,
Dalam kesempatan yang baik ini, kami
atas nama perwakilan kelas IX menghaturkan permohonan
ma’af yang
sebesar-besarnya atas dosa-dosa, semua
kesalahan, kekhilafan, kenakalan, kebengalan, kerewelan, yang pernah kami
perbuat selama kami bersekolah di sini, dan karena tingkah laku kami yang
menjengkelkan dan membuat hati perasaan
Bapak dan Ibu Guru tidak berkenan dan terkadang membuat engkau marah karena kasih sayang
kepada kami. Saya yakin, dengan ketulusan hati, Bapak dan Ibu Guru
pasti membukakan pintu ma’af yang selebar-lebarnya bagi kami.
Permohonan
ma’af juga kami sampaikan kepada
adik-adik kami kelas VIII dan VIII. Selama menjalani proses belajar di sekolah
kita ini, kakak-kakakmu kerap melakukan kesalahan, kekhilafan, dan dosa. Kami
kadang mengganggu, merusak kenyamanan, berbuat yang menyakiti hati dan
perasaan, dan belum dapat memberi contoh yang baik bagi kalian semua. Maka pada
kesempatan ini kakak-kakakmu sungguh-sungguh minta ma’af. Dan saya percaya
adik-adikku semua dengan hati lapang sudi mema’afkannya.
Teruntuk sahabat-sahabatku tercinta
seangkatan dan seperjuangan,
Izinkan saya
mengekspresikan segumpal perasaan kita bersama. Sahabat-sahabatku, kebanyakan
dari kita sudah berkawan dan bersahabat akrab sebelum dan saat bersekolah di
sini. Alangkah indah dan bahagianya apabila
pertemanan dan persahabatan yang telah kita jalin selama ini dapat bertahan
sepanjang hayat dan bertahta selamanya; dan seakan tak tergantikan dan tak lekang
oleh berjalannya waktu. Semua peristiwa yang
kita alami di sekolah ini, dengan segala suka duka,
sedih bahagia, gelap dan terang, indah dan
muram, dinamika dan romantika, dapat kita petik hikmahnya dan getarnya akan selalu mengingatkan kita pada sekolah kita tercinta ini.
Saya sisipkan secuil himbauan
kepada kita semua. Jelang dan saat kelulusan nanti, janganlah selembar jilbab,
kemeja, rok dan celana seragam kehormatan, simbol kaum berpendidikan dan saksi
perjuangan kita itu kita hinakan dan kotori dengan coret-moret spidol dan pilok
warna-warni. Kalau itu kita lakukan, di mana akal dan hati kita. Jangan sampai
kita melakukan perilaku orang gila. Meskipun telah kusam dan usang, jangan
sia-siakan. Hargai dia, hormati dia, biarkan dia tetap bersih, rapi, bersahaja,
dan berwibawa. Bila engkau masih sayang simpanlah ia sebagai prasasti sejarah
perjuangan dan indahnya kenangan. Tetapi jikalau engkau enggan, baiknya
sumbangkan saja baju kebesaran kita itu kepada yang berhak dan mau menerimanya.
Setelah lulus, dari perjalanan kita yang pendek ini, kita pastikan diri kita
selalu istiqomah beribadah, giat bekerja
dan tekun belajar untuk menggapai cita-cita kita yang panjang. Dan di manapun
kita bertebaran nanti, jangan lupakan guru-guru kita dan jasa-jasanya. Ingatlah selalu almamater
kita. Setiap kenangan berharga yang telah kita alami, kita ukir selama bersekolah di sini, kenanglah, kenangkanlah. Semayamkanlah setiap kenangan indah itu di sisi hati terdalam kita semua. Dan, jadikan, kemarin adalah kenangan hari ini, dan esok
adalah mimpi hari ini.
Berbicara
tentang kenangan...,
sahabat-sahabat dan adik-adik kami kelas VII dan VIII yang kami cintai;
sebelum kita terlambat menyadari bahwa waktu
tak dapat diputar kembali,
dan sebelum kita menyesal karena telah menyia-nyiakan anugerah waktu dan kesempatan yang Allâh
berikan. Maka buatlah kenangan indah sebanyak-banyaknya. Ukirlah sejarah
indah dengan karya dan prestasi yang dapat kita wujudkan. Mari belajar dan
berbakti. Mari kita katakan kepada guru-guru
dan orangtua kita bahwa kita sangat
mencintainya. Mari kita bertekad untuk mewujudkan mimpi dan visi kita
dan mari kita buat guru-guru dan orangtua kita tersenyum bahagia.
Seiring berjalannya waktu, hanya kenangan
berharga yang
selalu tercatat dalam bingkai kenangan indah.
Khusus buat adik-adik kami kelas VII
dan VIII yang kami sayangi,
teriring do’a kami semoga adik-adik dapat menjadi murid yang lebih baik dan berprestasi dari
kami. Tak lupa untuk adik-adikku tersayang, kakak berpesan,
ukiran-ukiran indah yang telah kakak-kakak pahatkan, buatlah ukiran itu lebih
indah dan lebih indah lagi. Apabila ada ukiran-ukiran yang kurang indah atau
ukiran yang rusak kalau bisa perbaharuilah, kalau tidak bisa buanglah dan
jadikanlah itu sebuah pelajaran. Mari kita saling menghargai dan menyayangi
sesama, menghormati dan berbakti kepada orangtua dan guru-guru kita. Ingat,
ridho Allâh terletak pada ridhonya jua.
Sahabat-sahabat
seangkatan beserta adik-adik kami seperjuangan yang saya sayangi dan banggakan, perjalanan
kita belum berakhir, perjalanan kita masih sangatlah panjang. Bahkan kita baru mulai berangkat; kita baru mulai melangkah. Kita harus bersabar dalam setiap
langkah menggapai masa depan yang cerah. Kita tidak boleh pernah
menyerah dan mudah puas atas apa yang telah kita dapatkan. Kita tidak harus menjadi yang nomor satu, tetapi kita
tidak boleh kalah. Pantang kita menyerah
dan berputus asa. Kita harus terus berjuang mengejar
cita-cita dan membanggakan orang-orang yang
kita cintai, guru-guru dan orangtua kita. Kita harus menjadi generasi emas. Kita wajib menjadi
anak-anak yang bermanfa’at bagi agama, masyarakat, bangsa dan negara.
Bapak dan Ibu Guru dan juga orangtua kami tercinta,
sahabat-sahabat kelas IX seperjuangan, adik-adik kami kelas VII dan kelas VIII
serta hadirin yang baik hati.
Pertemuan dan perpisahan terjadi
terlalu cepat. Tetapi lukisan kenangan dan getaran perasaan bisa bersemayam
begitu lama dan tak terlupakan. Dan, kami harus menempuh perjalanan menuju
terminal dan tujuan selanjutnya. The last but not least, kami pamit dan mohon dukungan
serta do’a restu dari hadirin semuanya, khususnya dari para orangtua dan
guru-guru kami untuk mengiringi langkah perjuangan kami dalam menuntut ilmu selanjutnya,
dalam meraih mimpi dan menggapai cita-cita kami, serta supaya kami kuat dalam menaklukkan
tahun-tahun penuh tantangan bert ke depan.
Demikian
sambutan dari kami, mewakili sahabat-sahabat kami kelas IX. Terima
kasih atas segala
perhatian dari semuanya
dan mohon ma’af
atas segala kekurangan serta apabila ada salah-salah kata dan hal-hal yang membuat tidak berkenan
Salam penuh do'a dan cinta dari murid-murid dan anak-anakmu semua.
Salam penuh do'a dan cinta dari murid-murid dan anak-anakmu semua.
Akhirrul
kalam, billâhittaufiq wal hidayah wa ridho
wal inayah, billâhi fï
sabilil haq, fastabiqul khairat,