Halaman

Kamis, 18 Mei 2017

Naskah Sambutan dari Perwakilan Peserta Didik Kelas 9 dalam rangka Pisah Kenang Peserta Didik Kelas IX UPTD SMP Negeri 2 Kunjang Tahun Pelajaran 2016/2017



Alhamdulillâhi rabbil ‘alamïn. Hanya kepada Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ sajalah kita haturkan segala puji. Tiada putus-putusnya wajib bagi kita untuk senantiasa bersyukur kepada Allâh 'Azza wa Jallâ, karena betapa maha besar cinta kasih sayang-Nya, atas taufiq dan hidayah-Nya, atas segala limpahan rahmat dan nikmat, kesehatan dan kesempatan, serta semua anugerah dan karunia-Nya yang tiada terhingga yang senantiasa menyertai perjalanan hidup kita tanpa jeda.
        Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada manusia pilihan, Nabi kita Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallam, pimpinan, suri tauladan, dan Rasul yang diutus untuk menyempurnakan akhlaq, juga kepada keluarga dan para sahabat, serta kepada ummat beliau yang istiqomah di jalan Allâh dan Rasul-Nya hingga hari kiamat.
Amma ba’du,

Yang kami hormati, para ‘alim ‘ulama’, tokoh masyarakat, tokoh pendidik, dan tokoh pemuda;
Yang kami hormati, Bapak dan Ibu Muspika Kecamatan Kunjang;
Yang kami hormati, Bapak Kepala Desa Kuwik;
Yang kami hormati, Kepala UPTD SD dan Kepala MI di Kecamatan Kunjang;
Kepada Bapak Marsito, S.Pd., selaku Kepala UPTD SMP Negeri 2 Kunjang yang kami hormati;
Kepada Bapak dan Ibu Pengurus Komite SMP Negeri 2 Kunjang yang kami hormati;
Kepada segenap Bapak dan Ibu Guru, Staff Tata Usaha, beserta karyawan UPTD SMP Negeri 2 Kunjang yang kami hormati;
Kepada seluruh orangtua dan wali murid Kelas IX yang kami hormati;
Kepada semua tamu undangan yang kami hormati pula;
Serta yang tak dapat kami lupakan, adik-adik kami peserta didik kelas VII dan VIII serta sahabat-sahabat seperjuangan kami peserta didik kelas IX yang sama-sama kita cintai dan banggakan.

Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan saudara-saudara hadirin semua yang berbahagia dan in sya'a Allâh dirahmati Allâh Tabâraka wa Ta’âlâ,

Pada kesempatan, tempat, dan kegiatan yang baik ini, perkenankanlah saya berdiri di sini, mewakili sahabat-sahabat seperjuangan kami para peserta didik kelas IX untuk menyampaikan sambutan.
Dan sambutan kami kali ini, kami beri tajuk: “PERJALANAN PENDEK UNTUK CITA-CITA YANG PANJANG.”


Mengawali sambutan kami, kami bacakan satu ayat dari firman Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ dalam Kitab Suci Al-Qur’an yang artinya:

“Janganlah kamu bersikap lemah (rendah diri), dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah itu sebenarnya orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 139)

Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan saudara-saudara hadirin semua yang berbahagia dan in sya'a Allâh dimuliakan Allâh Tabâraka wa Ta’âlâ,

        Perjalanan waktu (time travel) bergerak begitu cepat, dan kini kami berada di hari, di mana, kami, berkat rahmat dan pertolongan Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ, serta didikan, asuhan, bimbingan, dukungan, usaha dan do’a segenap dewan guru dan orangtua kami, kami dapat menyelesaikan satu tahapan penting dalam perjalanan hidup kami, belajar di lembaga pendidikan formal. Selama 3 (tiga) tahun sudah, kami menimba ilmu di sini, di SMP Negeri 2 Kunjang tercinta, selama itu pulalah telah terjalin ikatan batin yang sehingga kami semua merasa sebagai putra puteri Bapak dan Ibu Guru sendiri. Begitu banyak ilmu pengetahuan, keterampilan, pelajaran dan pengalaman yang telah kami dapatkan dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun tersebut. Perjalanan kami di SMP Negeri 2 Kunjang ini adalah mata rantai terpenting dari seluruh episode perjalanan hidup kami kemarin, kini, dan masa mendatang. Ia adalah tangga dalam perjalanan mewujudkan visi, obsesi, asa, dan cita-cita kami di dunia dan di akhirat. Kami yakin bahwa semua yang telah kami pelajari dan dapatkan selama menuntut ilmu di SMP yang mempunyai visi “Membangun Anak Bangsa yang Beriman dan Bertaqwa, Berbudaya, Berprestasi, Cinta Alam dan Lingkungan” ini, bermanfaat bagi kehidupan kami pada khususnya dan kehidupan masyarakat banyak pada umumnya.
        Dan kini, masa studi kami di sini akan segera bertemu penghujungnya. Saya selaku perwakilan sahabat-sahabat kami kelas IX, mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga dari hati kami yang tulus kepada seluruh Bapak dan Ibu guru kami terkasih, tersayang, dan tercinta, yang dengan ikhlas, sabar, telah mendedikasikan tenaga, pikiran, waktu, dan tanpa mengenal lelah dalam mendidik, mengajar, mengasuh, mengasah, membimbing, dan memberi nasihat dan hikmah kepada kami. Yang dengan penuh cinta kasih sayang telah bekerja keras dalam upaya bersama menjadikan kami anak-anak yang sholih sholihah, berakhlaq, berilmu, cerdas, dan terampil.
        Pada kesempatan yang bertaburan rahmat ini pula, meskipun kami belum mampu membuat engkau bangga dan bahagia, dari dalam qalbu, kami anak-anakmu menghaturkan ungkapan terima kasih kepada orangtua kami terkasih, tersayang, dan tercinta. Engkau selalu memberikan kasih sayang, berqurban dan memberikan dukungan sepenuhnya kepada kami hingga kami menjadi anak-anakmu yang seperti sekarang ini, menjadi lebih baik dan lebih dewasa dari hari-hari kemarin.
        Betapa cinta kasih sayang tulus orangtua dan guru-guru kita kepada kita adalah hutang yang tak pernah mereka tagih, tetapi juga tak pernah bisa kita sanggup melunasinya. Kami yakin, kasih sayang dan semua ilmu bermanfa’at yang engkau berikan kepada kami menjadi amal jariyah. In sya’a Allâh, cinta kasih sayang dan pengorbananmu tercatat sebagai amal sholih di hadapan Allâh Tabâraka wa Ta’âlâ. Dan kami do’akan orangtua dan guru-guru kami dianugerahi kesehatan dan keafi’atan, diberikan rizqi melimpah dan barakah, dikaruniai umur panjang penuh manfa’at, istiqomah dalam iman, islam, dan ihsan yang kokoh dan kukuh, serta senantiasa dalam lindungan Allâh 'Azza wa Jallâ.  

Bapak dan Ibu Guru dan juga orangtua kami tercinta, sahabat-sahabat kelas IX seperjuangan, adik-adik kami kelas VII dan kelas VIII serta hadirin yang berbahagia,

        Dalam kesempatan yang baik ini, kami atas nama perwakilan kelas IX menghaturkan permohonan ma’af yang sebesar-besarnya atas dosa-dosa, semua kesalahan, kekhilafan, kenakalan, kebengalan, kerewelan, yang pernah kami perbuat selama kami bersekolah di sini, dan karena tingkah laku kami yang menjengkelkan dan membuat hati perasaan Bapak dan Ibu Guru tidak berkenan dan terkadang membuat engkau marah karena kasih sayang kepada kami. Saya yakin, dengan ketulusan hati, Bapak dan Ibu Guru pasti membukakan pintu ma’af yang selebar-lebarnya bagi kami.
        Permohonan ma’af juga kami sampaikan kepada adik-adik kami kelas VIII dan VIII. Selama menjalani proses belajar di sekolah kita ini, kakak-kakakmu kerap melakukan kesalahan, kekhilafan, dan dosa. Kami kadang mengganggu, merusak kenyamanan, berbuat yang menyakiti hati dan perasaan, dan belum dapat memberi contoh yang baik bagi kalian semua. Maka pada kesempatan ini kakak-kakakmu sungguh-sungguh minta ma’af. Dan saya percaya adik-adikku semua dengan hati lapang sudi mema’afkannya.  

Teruntuk sahabat-sahabatku tercinta seangkatan dan seperjuangan,

        Izinkan saya mengekspresikan segumpal perasaan kita bersama. Sahabat-sahabatku, kebanyakan dari kita sudah berkawan dan bersahabat akrab sebelum dan saat bersekolah di sini. Alangkah indah dan bahagianya apabila pertemanan dan persahabatan yang telah kita jalin selama ini dapat bertahan sepanjang hayat dan bertahta selamanya; dan seakan tak tergantikan dan tak lekang oleh berjalannya waktu. Semua peristiwa yang kita alami di sekolah ini, dengan segala suka duka, sedih bahagia, gelap dan terang, indah dan muram, dinamika dan romantika, dapat kita petik hikmahnya dan getarnya akan selalu mengingatkan kita pada sekolah kita tercinta ini.
        Saya sisipkan secuil himbauan kepada kita semua. Jelang dan saat kelulusan nanti, janganlah selembar jilbab, kemeja, rok dan celana seragam kehormatan, simbol kaum berpendidikan dan saksi perjuangan kita itu kita hinakan dan kotori dengan coret-moret spidol dan pilok warna-warni. Kalau itu kita lakukan, di mana akal dan hati kita. Jangan sampai kita melakukan perilaku orang gila. Meskipun telah kusam dan usang, jangan sia-siakan. Hargai dia, hormati dia, biarkan dia tetap bersih, rapi, bersahaja, dan berwibawa. Bila engkau masih sayang simpanlah ia sebagai prasasti sejarah perjuangan dan indahnya kenangan. Tetapi jikalau engkau enggan, baiknya sumbangkan saja baju kebesaran kita itu kepada yang berhak dan mau menerimanya.
Setelah lulus, dari perjalanan kita yang pendek ini, kita pastikan diri kita selalu istiqomah beribadah, giat bekerja dan tekun belajar untuk menggapai cita-cita kita yang panjang. Dan di manapun kita bertebaran nanti, jangan lupakan guru-guru kita dan jasa-jasanya. Ingatlah selalu almamater kita. Setiap kenangan berharga yang telah kita alami, kita ukir selama bersekolah di sini, kenanglah, kenangkanlah. Semayamkanlah setiap kenangan indah itu di sisi hati terdalam kita semua. Dan, jadikan, kemarin adalah kenangan hari ini, dan esok adalah mimpi hari ini.
        Berbicara tentang kenangan..., sahabat-sahabat dan adik-adik kami  kelas VII dan VIII yang kami cintai; sebelum kita terlambat menyadari bahwa waktu tak dapat diputar kembali, dan sebelum kita menyesal karena telah menyia-nyiakan anugerah waktu dan kesempatan yang Allâh berikan. Maka buatlah kenangan indah sebanyak-banyaknya. Ukirlah sejarah indah dengan karya dan prestasi yang dapat kita wujudkan. Mari belajar dan berbakti. Mari kita katakan kepada guru-guru dan orangtua kita bahwa kita sangat mencintainya.  Mari kita bertekad untuk mewujudkan mimpi dan visi kita dan mari kita buat guru-guru dan orangtua kita tersenyum bahagia. Seiring berjalannya waktu, hanya kenangan berharga yang selalu tercatat dalam bingkai kenangan indah.
        Khusus buat adik-adik kami kelas VII dan VIII yang kami sayangi, teriring do’a kami semoga adik-adik dapat menjadi murid yang lebih baik dan berprestasi dari kami. Tak lupa untuk adik-adikku tersayang, kakak berpesan, ukiran-ukiran indah yang telah kakak-kakak pahatkan, buatlah ukiran itu lebih indah dan lebih indah lagi. Apabila ada ukiran-ukiran yang kurang indah atau ukiran yang rusak kalau bisa perbaharuilah, kalau tidak bisa buanglah dan jadikanlah itu sebuah pelajaran. Mari kita saling menghargai dan menyayangi sesama, menghormati dan berbakti kepada orangtua dan guru-guru kita. Ingat, ridho Allâh terletak pada ridhonya jua.
        Sahabat-sahabat seangkatan beserta adik-adik kami seperjuangan yang saya sayangi dan banggakan, perjalanan kita belum berakhir, perjalanan kita masih sangatlah panjang. Bahkan kita baru mulai berangkat; kita baru mulai melangkah. Kita harus bersabar dalam setiap langkah menggapai masa depan yang cerah. Kita tidak boleh pernah menyerah dan mudah puas atas apa yang telah kita dapatkan. Kita tidak harus menjadi yang nomor satu, tetapi kita tidak boleh kalah. Pantang kita menyerah dan berputus asa. Kita harus terus berjuang mengejar cita-cita dan membanggakan orang-orang yang kita cintai, guru-guru dan orangtua kita. Kita harus menjadi generasi emas. Kita wajib menjadi anak-anak yang bermanfa’at bagi agama, masyarakat, bangsa dan negara.

Bapak dan Ibu Guru dan juga orangtua kami tercinta, sahabat-sahabat kelas IX seperjuangan, adik-adik kami kelas VII dan kelas VIII serta hadirin yang baik hati.

        Pertemuan dan perpisahan terjadi terlalu cepat. Tetapi lukisan kenangan dan getaran perasaan bisa bersemayam begitu lama dan tak terlupakan. Dan, kami harus menempuh perjalanan menuju terminal dan tujuan selanjutnya. The last but not least, kami pamit dan mohon dukungan serta do’a restu dari hadirin semuanya, khususnya dari para orangtua dan guru-guru kami untuk mengiringi langkah perjuangan kami dalam menuntut ilmu selanjutnya, dalam meraih mimpi dan menggapai cita-cita kami, serta supaya kami kuat dalam menaklukkan tahun-tahun penuh tantangan bert ke depan.
        Demikian sambutan dari kami, mewakili sahabat-sahabat kami kelas IX. Terima kasih atas segala perhatian dari semuanya dan mohon maaf atas segala kekurangan serta apabila ada salah-salah kata dan hal-hal yang membuat tidak berkenan
Salam penuh do'a dan cinta dari murid-murid dan anak-anakmu semua.
Akhirrul kalam, billâhittaufiq wal hidayah wa ridho wal inayah, billâhi fï sabilil haq, fastabiqul khairat,




Tidak ada komentar:

Posting Komentar