Halaman

Minggu, 07 April 2024

📚 #ngaBukuRead hari ke-27 Ramadhan 2024 M

 

BUKU SYAMAIL MUHAMMAD (UMMUL QURA)


Salah satu bukti kecintaan kita kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam serta cara mengimplementasikan syahadat “wa ash-hadu anna Muhammadar Rasulullah” yaitu dengan mempelajari segala aspek yang berkaitan dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Buku Syamail Muhammad ini merupakan salah satu cara mengenal pribadi agung Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Menghimpun 56 bab yang menggambarkan pribadi dan fisik Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam secara terperinci. Semoga menjadikan kita semakin mengenal dan mencintai Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Kamis, 25 Januari 2024

Puisi: Asa dan Keyakinan

Asa dan Keyakinan


Di bumi yang kupijak
ada langkah yang kujejak
Di langit yang kutatap
ada harapan yang kutitip
Ketika ikhtiar menemui kendala
ada Allah yang memegang kendali
Dan, taqdir-Nya tak pernah terlambat
semua terjadi pada saat yang tepat
Bahwa amin yang didasari iman
akan menjelma imun dan rasa aman

— Kencong Barat, 24/01/2024

Senin, 01 Januari 2024

Apresiasi, Autokritik, Refleksi, Resolusi, Ekspektasi (Catatan Kecil untuk Visi Besar)

Apresiasi, Autokritik, Refleksi, Resolusi, Ekspektasi (Catatan Kecil untuk Visi Besar)

Syukuri apa yang sudah kita kerjakan dan dicapai, maknai dan hikmahi semua yang telah terjadi, ikhlasi dan imani segala ketetapan taqdir Illahi.
Right is right, wrong is wrong; but we have to love our Country, we must love our Nation.
Kita harus mengakui bahwa Indonesia saat ini “amoh nemen”. Kita kudu tahu bahwasanya Indonesia tidak baik-baik saja. Kita musti sadar bahwa sebenarnya Indonesia rusak (parah). Dan, bahaya atau celakanya bangsa dan negara Indonesia adalah karena Rakyatnya tidak menyadari kalau Bangsa dan Negara kita tercinta ini dalam keadaan bahaya atau celaka. Krisis akhlaq mewabah di mana-mana yang memprihatinkan, ketidakadilan yang melukai nurani, kedholiman yang merajalela, rusaknya tata cara bernegara dan malpraktik pemerintahan, korupsi yang menggurita, ketimpangan sosial yang menganga, hutang menggunung yang membebani Rakyat dan Negara, pemiskinan yang memenderitakan, pembodohan yang tidak kunjung dimengerti, demokrasi yang dikebiri, amanat reformasi yang dikhianati, multi penjajahan di semua lini, pada segala bidang, dari seluruh penjuru, dan kejahatan serta keburukan lainnya. Ini tantangan perjuangan. Kita mesti peduli untuk turun angan dan turun tangan. Akar celaka tidak bisa tidak harus dienyahkan; sumber bahaya bisa tidak bisa mesti mesti kita musnahkan. Kesewenang-wenangan harus kita tentang. Ketidakadilan mesti kita lawan. Kedholiman musti kita hadang. Kerakusan mesti disingkirkan. Keburukan wajib ditinggalkan, kebaikan wajib dijalankan. Kerusakan harus kita dandani bersama. Kesalahan jangan sampai terulang. Salah satunya kesalahan bangsa ini adalah selalu saja salah memilih pemimpin yang terus berulang-ulang. Justru kenapa selama ini "penguasa" musang berbulu domba yang menjerumuskan Bangsa dan Negara ini ke jurang kehancuran yang memilukan dan memedihkan yang mayoritas Rakyat pilih dan menangkan. Kali ini bersihkan hati, jernihkan pikiran, gunakan hati yang bening dan akal waras, istikhoroh, memohon hidayah Allah agar tidak lagi salah. Camkan ini: Pemilu jangan sampai berakibat pilu. Renungkan: Dalam waktu 5 jam kita salah pilih, kita memilih orang jahat, orang curang, orang dholim, orang pembohong; 5 tahun, 10 tahun kita akan menerima akibat kesengsaraan dan penderitaan. Fahami dan mengerti itu. Dakwah al amr bil ma'ruf wan nahy 'anil munkar wajib menjadi peradaban. Menegakkan yang haq dan menghentikan yang bathil harus diteguhkan. Kita wajib sangat serius, terstruktur, sistematis, dan masif dalam melakukan gerakan penyadaran, pencerahan, dan pencerdasan kehidupan Bangsa dan Negara. Kita wajib mengokohkan iman dan taqwa.
Kita harus meningkatkan kapasitas dan menumbuhkan kualitas. Bikin kebaruan dan pembaharuan. Melakukan perubahan ke yang lebih baik dan benar. Tidak ada pilihan bagi kita: Mau berubah atau kita punah.
Semoga Bangsa dan Negara Indonesia tercinta, terkasih, dan tersayang menjadi Bangsa dan Negara yang diridhoi Allah Subhanahu wa Ta'ala, dijaga dan dilindungi oleh-Nya, dihadirkan pemimpin yang shiddiq, amanah, tabligh, dan fathonah yang dimampukan membawa keadilan semesta dan kesemakmuran yang merata. Menjadi Bangsa dan Negara yang masyarakatnya selalu bersyukur dan terus ditambahi nikmat dan rahmat, adil dan penuh keadilan, sakinah, damai, sejahtera, terjadi, dicurahi taburan-taburan rahmah, dilimpahi berlapis-lapis keberkahan dari-Nya. Aamiin.

Aku Ikhtiarkan

Aku Ikhtiarkan

1-1-2024 hari Senin pertama tahun baru
saat sebagian bersuka ria dengan menu bakaran yang nikmat
aku bermunajat dan membakar semangat
agar tetap diberi kuat dan tidak ada sambat

dan, akan seperti apa perjalanan hidupku
akan bagaimana sejarah yang tertulis untukku

Bismillaahirrahmaanirrahiim
aku ikhtiarkan lalu berserah pada-Mu
atas nasib jalan laku hidupku, ya Allah

Kencong Barat, 01-01-2024


https://youtu.be/vQ9S7xGtGGE?si=_GIUcnAUJCMlFjz1

https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=fWmW4-SyGtk



Selasa, 12 Desember 2023

PASIR ~ TIGAPAGI

Pasir



Lagu: Tigapagi
Syair: Sigit Agung Pramudita

Pasir ini erat kugenggam.
Tak tersisa sebutir di telapak tangan.
Jika ia tak sanggup lagi menghakimi.
Mungkin hanya waktu yang dapat mengadili ia.

Andai jarum dapat kuhalang.
Tak akan terbuang detik akan kudulang,
Dan akan kutuang dalam ruang tak bertulang.
Namun kini kulebih memilih tuk pulang.

Ku pulang pun tak kunjung hilang.
Menjadi bayang, menghadang, lalu menyerang.
Sekonyong datang, lalu hilang, lalu datang, hilang,
Selalu datang-hilang, lalu datang, lalu hilang.

Pasir, aku lelah mengukir.
Ku terusir tersingkir.
Pasir, tak terukur, kau gugur teratur.
Aku terkubur tersungkur.



Tigapagi - Pasir [Video Lirik] 🎶

Tigapagi Pasir (Audio) 🎶
wahyu satya https://youtu.be/-6KNpsVosoA?si=wAVIuDm9fPJJKhQV

 Tigapagi - Pasir (Live at Folk Music Festival 2016) ðŸŽ¶

 Pasir - Tigapagi feat Cholil Efek Rumah Kaca (Live at Folk Music Festival 2018) ðŸŽ¶

Tigapagi The Band https://www.youtube.com/@TigapagiTheBand 🎼

Senin, 04 September 2023

Meninggalkan dan Mencegah Tumbuhnya Akhlaq Tercela

 

MENINGGALKAN DAN MENCEGAH TUMBUHNYA AKHLAQ TERCELA
Oleh: Mokh. Ngisom Musurur

Akhlak tercela harus ditinggalkan dan dicegah dari kesadaran dan keinsyafan diri untuk tidak melakukannya.

Selama manusia hidup di dunia, diperhadapkan dengan dua sisi perbuatan yang saling bertolak belakang (paradoks), yaitu akhlaq terpuji dan tercela, fa-alhamahaa fujuurahaa wa taqwaahaa (diilhami kepada jiwa kefasiqan/keluar dari keta’atan/durhaka/ dan ketaqwaan/ta’at/waspada).

Akhlak terpuji akan mengantarkan seseorang pada kebaikan dalam kehidupan. Bagi orang Islam, akhlaq terpuji tidak hanya memengaruhi kebaikan dunia, namun juga untuk kehidupan di akhirat.

Sebaliknya, akhlak tercela justru mengantarkan seseorang untuk melakukan perbuatan buruk. Akhlaq tercela tersebut kesemuanya berakibat kerugian, bagi orang lain dan pelakunya, kecelakaan dan adzab bagi pelakunya.

Macam-Macam Akhlak Tercela yang wajib ditinggalkan dan dicegah.

Contoh dari akhlak ini, antara lain seperti: futur/malas, hasad (iri/dengki), dendam, ghibah/menggunjing aib orang lain, fitnah, hingga namimah/mengadu domba, berbohong/menipu, khianat, riya’/pamer amal, sum’ah/menceritakan amal (mencari pujian manusia dan ber’amal bukan karena Allah), ‘ujub/terlalu mengagumi/membanggakan diri, angkuh/takabbur/sombong.

Ini kita paparkan ke permukaan untuk peringatan bagi kita untuk tidak melakukannya. Menjadi pelajaran yang semoga memberi manfa’at, melahirkan hikmah dan membawa kepada berkah.

Kita fokus membahas sekilas tentang akhlaq tercela angkuh/takabbur/sombong.

Meninggalkan akhlaq tercela bukanlah daya dan upaya, ikhtiar dan usaha yang mudah. Ini merupakan salah satu tugas dan kewajiban kita yang sangat berat.

Butuh komitmen, integritas, sinergi, kolaborasi, kerja sama, daya upaya yang sungguh-sungguh, ikhtiar dan usaha yang satu visi dan berjama’ah melalui dan dalam kegiatan ta’lim (pengajaran), tadris (mengaji/mengkaji ilmu lebih mendalam), tarbiyyah (mendidik/menjaga/mengurus/mengasuh/memelihara/membimbing/memimpin), tahdzib (pembinaan akhlak) ta’dib (membanguan dan memantabkan akhlaq dan adab) yang terencana, terprogram, dilaksanakan secara terstruktur, tersistem, simultan, terintegrasi, holistik, komprehensif, menyeleruh, utuh.

Sekolah ini adalah tempat melanjutkan tugas dan perjuangan para Nabi dan Rosul dalam menyampaikan risalah, menegakkan dienullah, memperbaiki akhlaq.

Mari kita semua berazzam/berniat/bertekad mencegah dan meninggalkan akhlaq yang buruk dan tercela serta memperbaiki akhlaq yang terpuji dan mulia sehingga kita memiliki husnul khuluq/ akhlak yang baik, matinul khuluq/akhlaq yang kokoh, akhlaqul karimah/akhlaq mulia, menjadi manusia yang khairunnaasi anfa’uhum linnaasi dan khairu ummat yang dilimpahi rahmat dan keberkahan, mendapatkan ridho Allah, dianugerahi cinta, kasih, dan sayang Allah.

Minggu, 21 Mei 2023

Ibu, Cinta dan Reformasi

IBU, CINTA DAN REFORMASI


ibu, tak bisa aku ungkapkan
sekedar dengan kata-kata
seberapa besar cintaku kepadamu
sedang beban rindunya saja
betapa berat aku menyangganya
tetapi justru dengan beban rindu yang berat
jiwa dan azzamku tumbuh kokoh kuat
cintaku menjelma do'a, munajat dan azimat

ibu, jika cinta adalah sebuah reformasi
maka, kuniatkan diriku menjadi pejuang
untuk memenuhi janji kemerdekaan
mewujudkan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, sejahtera
meski harus kubayar dengan luka dan air mata
namun aku memiliki keyakinan, ibu
bahwa kita sebagai entitas bangsa dan negara
in syaa Allah, dianugerahi keberkahan dan jiwa bahagia

Mokh. Ngisom Musurur, 21 Mei 2023

Sumber puisi pada flyer: Dari Sang Penyair, Buku Puisi-Puisi Teguh Esha “INDOSARA”, Penerbit: Teguh Esha, Sponsor: Hariman Siregar and InDEMO (Indonesian Democracy Monitor), Jl. Lautze, No. 62 C, Jakarta Pusat, Cetakan ke-1, Desember 2015, hal. 16.

Artikel tambahan yang menarik dibaca dan perlu:
Reformasi Belum Selesai!
Di Bawah Bendera Reformasi
⇒ https://issuu.com/tifafoundation/docs/di_bawah_bendera_reformasi_1998