Halaman

Senin, 29 Juni 2015

Manfa‘at Puasa Menurut Para Ilmuwan


MANFA‘AT PUASA MENURUT PARA ILMUWAN

BismiLlâhirrahmânirrahïm...,


Imagehttp://kiosmoslembrothers.blogspot.com/

Puasa merupakan ibadah yang sarat makna keikhlasan bagi seorang hamba kepada Tuhannya. Ibadah puasa juga sebagai tanda keimanan dan ketaqwaan kita kepada Sang Pencipta.

Puasa (shaum) yang merupakan salah satu dari lima Rukun Islam, menurut syari'at artinya menahan diri dari makan dan minum serta berbagai hal yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga tenggelam matahari dengan syarat tertentu yang berpedomankan pada  Al-Qur’an dan Al-Hadist guna meningkatkan ketaqwaan seorang muslim. Puasa yang benar dan baik serta sesuai dengan ketentuan syari'at merupakan salah satu amal ibadah yang dapat mendatangkan keridhaan Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ, seperti yang dinukilkan dalam hadist berikut:

Abu Said Al-Khudri radhiyallâhu ‘anhu berkata: Aku telah mendengar Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa berpuasa satu hari di jalan Allah (fi sabilillâh), niscaya Allâh akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh tahun.“ (H.R. Bukhari dan Muslim).

Kemudian akan disediakan pintu khusus di surga kelak, hanya bagi orang- orang yang berpuasa:

Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallâhu ‘anhu, dari Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut “Ar-Rayyan”. Orang orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, “Mana orang yang berpuasa?” Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya.” (H.R. Bukhari No. 1896 dan Muslim No. 1152).

Demikian, beberapa dari sekian banyak manfaat berpuasa yang akan kita peroleh untuk kehidupan akhirat kita. Namun tahu kah anda? Selain memiliki manfaat untuk kehidupan akhirat, puasa juga memiliki manfaat yang tidak sedikit bagi kesehatan kita di dunia. Manfaat yang ada bukan hanya merupakan mitos belaka, akan tetapi telah terbuktikan oleh penelitian ilmiah para ilmuwan. Dan itu semua tentu sulit untuk terbantahkan.

Puasa memiliki banyak hikmah dan manfaat untuk tubuh, ketenangan jiwa, dan kecantikan. Saat berpuasa, organ-organ tubuh dapat beristirahat dan miliaran sel dalam tubuh bisa menghimpun diri untuk bertahan hidup. Puasa berfungsi sebagai detoksifikasi untuk mengeluarkan kotoran, toksin/racun dari dalam tubuh, meremajakan sel-sel tubuh dan mengganti sel-sel tubuh yang sudah rusak dengan yang baru serta untuk memperbaiki fungsi hormon, menjadikan kulit sehat dan meningkatkan daya tahan tubuh karena manusia mempunyai kemampuan terapi alamiah (auto service).

Puasa dapat membuat kulit menjadi segar, sehat, lembut, dan berseri. Karena, setiap saat tubuh mengalami metabolisme energi, yaitu peristiwa perubahan dari energi yang terkandung dalam zat gizi menjadi energi potensial dalam tubuh. Sisanya akan disimpan di dalam tubuh, sel ginjal, sel kulit, dan pelupuk mata serta dalam bentuk lemak dan glikogen.

Manusia mempunyai cadangan energi yang disebut glikogen. Cadangan energi tersebut dapat bertahan selama 25 jam. Cadangan gizi inilah yang sewaktu-waktu akan dibakar menjadi energi, jika tubuh tidak mendapat suplai pangan dari luar. Ketika berpuasa, cadangan energi yang tersimpan dalam organ-organ tubuh dikeluarkan sehingga melegakan pernapasan organ-organ tubuh serta sel-sel penyimpanannya. Peristiwa ini disebut peremajaan sel. Dengan meremajakan sel-sel tubuh, akan bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan dan kesehatan tubuh serta kulit kita. Oleh karena itu, orang yang sering berpuasa kulitnya akan terlihat lebih segar, sehat, lembut, dan berseri karena proses peremajaan sel dalam tubuhnya berjalan dengan baik.

Puasa sudah diakui menjadi penyembuh terhebat dalam menanggulagi penyakit, bahkan di amerika ada pusat puasa yang diberi nama ”Fasting Center International, Inc.”, Director Dennis Paulson yang berdiri sudah sejak 35 tahun yang lalu, dengan pasien dari 220 negara. Yang merekomendasikan puasa sebagai: (1) program penurunan berat badan, (2) mengeluarkan toksin tubuh, (3) puasa dapat memperbaiki energi, kesehatan mental, kesehatan fisik dan yang paling terpenting meningkatkan kualitas hidup.



Berikut beberapa manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dari berpuasa berdasarkan hasil penelitian tentang puasa oleh para ilmuwan yang di ungkapkan secara ringkas berikut ini:


1. Allan Cott, M.D.
Seorang Orthomolecular Psychiatrists dari Amerika ini telah menghimpun hasil pengamatan dan penelitian para ilmuwan berbagai negara, lalu menghimpunnya dalam sebuah buku “Why Fast” yang memaparkan berbagai hikmah puasa, antara lain: a) To feel better physically and mentally (merasa lebih baik secara fisik dan mental); b) To look and feel younger (terlihat dan merasa lebih muda); c) To clean out the body (membersihkan badan); d) To lower blood pressure and cholesterol levels (menurunkan tekanan darah dan kadar lemak; e) To get more out of sex (lebih mampu mengendalikan seks); f) To let the body health itself (membuat tubuh sehat dengan sendirinya); g) To relieve tension (mengendorkan ketegangan jiwa/melepaskan ketegangan jiwa/stres); h) To sharp the senses (menajamkan fungsi indrawi); i) To gain control of oneself (memperoleh kemampuan mengendalikan diri sendiri); j) To slow the aging process (memperlambat proses penuaan).

2. Dr. Yuri Nikolayev
Direktur bagian diet pada Rumah Sakit Jiwa Moskow ini menilai kemampuan untuk berpuasa yang mengakibatkan orang yang bersangkutan menjadi awet muda, sebagai suatu penemuan (ilmu) terbesar abad ini. Beliau mengatakan: What do you think is the most important discovery in our time? The radioactive watches? Exocet bombs? In my opinion, the bigest discovery of our time is the ability to make onself younger phisically, mentally and spiritually through rational fasting. (Menurut pendapat Anda, apa penemuan terpenting pada abad ini? Jam radioaktif? Bom exoset? Menurut pendapat saya, penemuan terbesar dalam abad ini ialah kemampuan seseorang membuat dirinya tetap awet muda secara fisik, mental, dan spiritual, melalui puasa yang rasional).

3. Alvenia M. Fulton
Direktur Lembaga Makanan Sehat “Fultonia” di Amerika Serikat tersebut menyatakan bahwa puasa adalah cara terbaik untuk memperindah dan mempercantik wanita secara alami. Puasa menghasilkan kelembutan pesona dan daya pikat. Puasa menormalkan fungsi-fungsi kewanitaan dan membentuk kembali keindahan tubuh (fasting is the ladies best beautifier, it brings grace charm and poice, it normalizes female functions and reshapes the body contour).

4. Riyad Albiby and Ahmed Elkadi
Riyad Albiby yang merupakan seorang spesialis dalam bidang gastroenterology dan Ahmed Elkadi, doktor ahli geotechnical and tunnelling engineering mengatakan bahwa puasa dapat meningkatkan kekebalan tubuh atau imun system terhadap berbagai penyakit. Ditunjukkan dengan peningkatan fungsi sel limfa yang memproduksi sel limfosit T yang secara signifikan bertambah setelah puasa.

5. Sulimami
Ahli kesehatan ini mengatakan bahwa untuk penyakit seperti diabetes sekalipun puasa Ramadhan tidak akan berbahaya, malah memberikan banyak manfaat. (Sulimami, dll., 1988: 549-552).

6. Jalal Saour
Beliau berpendapat bahwa berkurangnya cairan pada puasa akan menurunkan heart rate atau kerja jantung, pencegahan terhadap penggumpalan darah yang termasuk penyebab serius panyakit jantung. (Jalal, Riyad, 1990).

7. Muzam MG., Ali M.N. dan Husain
Experts ahli bidang kesehatan ini berpendapat  bahwa puasa juga aman untuk pasien yang mempunyai gangguan ulcer pada lambung. Penelitian dilakukan oleh Muzam MG., Ali M.N., dan Husain dalam observasi terhadap efek puasa Ramadhan terhadap asam lambung.

8. Elson M. Haas, M.D.
Direktur Medical Centre of Marin (sejak 1984) ini mengatakan dalam puasa (cleansing dan detoksifikasi) merupakan bagian dari trilogy nutrisi, balancing, building (toning). Elson percaya bahwa puasa adalah bagian yang hilang “missing link” dalam diet di dunia barat. Kebanyakan orang di barat over eating atau terlalu banyak makan, makan dengan protein yang berlebihan, lemak yang berlebihan pula. Sehingga ia menyarankan agar orang lain mulai mengatur makanannya agar lebih seimbang dan mulai berpuasa, karena puasa bermanfaat sebagai: purifikasi, peremajaan, istirahat pada organ pencernaan, anti aging, mengurangi alergi, mengurangi berat badan, detoksikasi, relaxasi mental dan emosi, perubahan kebiasaan dari kebiasaan makan yang buruk menjadi lebih seimbang dan lebih terkontrol, meningkatkan imunitas tubuh. Puasa dapat mengobati penyakit seperti Influeza, bronkitis, diare, konstipasi, alergi makanan, astma, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes, obesitas, kanker, epilepsi, sakit pada punggung, sakit mental, angina pectoris (nyeri dada karena jantung), panas dan insomnia.

9. Dr. Sabah al-Baqir
Beliau dan kawan-kawan di Falkutas Kedokteran Universitas King Saud mengatakan bahwa puasa dapat mengurangi jumlah hormon pemicu stress. Dia bersama tim dari Falkutas Kedokteran Universitas King Saud melakukan studi terhadap hormon prolaktin, insulin dan kortisol, pada tujuh orang laki-laki yang berpuasa sebagai sampel. Hasilnya bahwa tidak ada perubahan signifikan pada level kortisol, prolaktin, dan insulin. Ini menunjukkan bahwa puasa bulan Ramadhan bukanlah pekerjaan yang memberatkan dan tidak mengakibatkan tekanan mental maupun syaraf. Percobaan ini menunjukan peningkatannya terjadi pada perbedaan waktu saja, bila pada hari tidak puasa prolaktin mengalami kenaikan tertinggi pada jam 16.00. sementara pada bulan Ramadhan mengalami puncaknya pada pukul 21.00 dan menurun lagi sampai batas terendahnya pukul 04.00. Sementara insulin meningkat pada pukul 16.00, sedang pada bulan Ramadhan pukul 21.00, menurun sampai batas terendah pukul 16.00. Sedangkan kortisol pada hari biasa mencapai puncaknya pukul 09.00, menurun pada pukul 21.00, sementara pada bulan Ramadhan tidak ada perubahan berarti.

10. Dr. Ahmad al-Qadhi dan Dr. Riyadh al-Bibabi
Beliau bersama rekannya di Amerika melakukan uji laboratorium terhadap sejumlah sukarelawan yang berpuasa selama bulan Ramadhan. Hasil penelitian ini menunjukan pengaruh positif puasa yang cukup signifikan terhadap sistem kekebalan tubuh. Indikator fungsional sel-sel getah (lymfocytes) membaik hingga sepuluh kali lipat, walaupun jumlah keseluruhan sel-sel getah bening tidak berubah, namun prosentase jenis getah bening yang bertanggung jawab melindungi tubuh dan melawan berbagai penyakit yaitu sel T mengalami kenaikan yang pesat.

11. Dr. Riyadh Sulaiman
Beliau dan kawan-kawan pada tahun 1990 di RS Universitas King Khalid, Riyadh Saudi melakukan penelitian terhadap pengaruh puasa Ramadhan terhadap 47 penderita diabetes jenis kedua (pasien yang tidak tergantung insulin). Dan sejumlah orang sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puasa bulan Ramadhan tidak menimbulkan penurunan berat badan yang signifikan. Tidak ada pengaruh apapun yang berarti pada kontrol penyakit diabetes diabetes dikalangan penderita ini. Sejauh ini puasa Ramadhan aman saja bagi penderita diabetes sejauh dilakukan dengan kesadaran dan kontrol makanan serta obat-obatan.

12. Dr. Muhammad Munib
Beliau dan kawan-kawan dari Turki juga melakukan sebuah penelitian terhadap seratus responden muslim. Sampel darah mereka diambil sebelum dan diakhir bulan Ramadhan, untuk dilakukan analisis dan pengukuran terhadap kandungan protein, total lemak (total lipid), lemak fosfat, asam lemak bebas, kolesterol, albumin, globulin, gula darah, tryglycerol, dan unsur-unsur pembentuk darah lainnya, dan didapat, antara lain bahwa terjadi penurunan umum pada kadar gula (glukosa) dan tryacyglicerol orang yang berpuasa, terjadinya penurunan parsial dan ringan pada berat badan, tidak terlihat adanya aseton dalam urin, baik dalam awal maupun akhir puasa, sebab sebelum puasa Ramadhan, kenyataan ini menegaskan tidak adanya pembentukan zat-zat keton yang berbahaya bagi tubuh selama bulan puasa. Dengan keutamaan puasa, glikogen dalam tubuh mengalami peremajaan, memompa gerakan lemak yang tersimpan, sehingga menghasilkan energi yang lebih meningkat.

Sejak zaman dulu puasa dipakai sebagai pengobatan yang terbaik seperti kata Plato bahwa puasa adalah untuk mengobati sakit fisik dan mental. Philippus Paracelsus mengatakan bahwa Fasting is the greatest remedy the physician within!”

Demikian beberapa fakta-fakta ilmiah mengenai manfaat berpuasa bagi kesehatan. Kesimpulan yang dapat kita ambil di sini adalah ternyata dengan berpuasa, kita tidak hanya mendapatkan manfa'at untuk kehidupan akhirat kita, tetapi juga bermanfaat untuk kehidupan didunia kita, salah satunya dibidang kesehatan.

Semoga ini semua dapat membuat kita menjadi termotivasi untuk senantiasa berpuasa (puasa wajib maupun sunnah) dan yang paling penting adalah berpuasalah dengan ikhlas hanya demi, untuk, dan karena Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ semata. Karena sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah sebagai alat kita untuk mengabdi kepada Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ dan kehidupan akhiratlah yang akan menjadi kehidupan kita yang sebenar/benarnya karena kita akan kekal didalamnya.

Diringkas dari berbagai sumber oleh dr. Abu Hana El-Firdan dan diposting kembali di http://mutiara-edukasi.blogspot.com/.