Halaman

Senin, 04 September 2023

Meninggalkan dan Mencegah Tumbuhnya Akhlaq Tercela

 

MENINGGALKAN DAN MENCEGAH TUMBUHNYA AKHLAQ TERCELA
Oleh: Mokh. Ngisom Musurur

Akhlak tercela harus ditinggalkan dan dicegah dari kesadaran dan keinsyafan diri untuk tidak melakukannya.

Selama manusia hidup di dunia, diperhadapkan dengan dua sisi perbuatan yang saling bertolak belakang (paradoks), yaitu akhlaq terpuji dan tercela, fa-alhamahaa fujuurahaa wa taqwaahaa (diilhami kepada jiwa kefasiqan/keluar dari keta’atan/durhaka/ dan ketaqwaan/ta’at/waspada).

Akhlak terpuji akan mengantarkan seseorang pada kebaikan dalam kehidupan. Bagi orang Islam, akhlaq terpuji tidak hanya memengaruhi kebaikan dunia, namun juga untuk kehidupan di akhirat.

Sebaliknya, akhlak tercela justru mengantarkan seseorang untuk melakukan perbuatan buruk. Akhlaq tercela tersebut kesemuanya berakibat kerugian, bagi orang lain dan pelakunya, kecelakaan dan adzab bagi pelakunya.

Macam-Macam Akhlak Tercela yang wajib ditinggalkan dan dicegah.

Contoh dari akhlak ini, antara lain seperti: futur/malas, hasad (iri/dengki), dendam, ghibah/menggunjing aib orang lain, fitnah, hingga namimah/mengadu domba, berbohong/menipu, khianat, riya’/pamer amal, sum’ah/menceritakan amal (mencari pujian manusia dan ber’amal bukan karena Allah), ‘ujub/terlalu mengagumi/membanggakan diri, angkuh/takabbur/sombong.

Ini kita paparkan ke permukaan untuk peringatan bagi kita untuk tidak melakukannya. Menjadi pelajaran yang semoga memberi manfa’at, melahirkan hikmah dan membawa kepada berkah.

Kita fokus membahas sekilas tentang akhlaq tercela angkuh/takabbur/sombong.

Meninggalkan akhlaq tercela bukanlah daya dan upaya, ikhtiar dan usaha yang mudah. Ini merupakan salah satu tugas dan kewajiban kita yang sangat berat.

Butuh komitmen, integritas, sinergi, kolaborasi, kerja sama, daya upaya yang sungguh-sungguh, ikhtiar dan usaha yang satu visi dan berjama’ah melalui dan dalam kegiatan ta’lim (pengajaran), tadris (mengaji/mengkaji ilmu lebih mendalam), tarbiyyah (mendidik/menjaga/mengurus/mengasuh/memelihara/membimbing/memimpin), tahdzib (pembinaan akhlak) ta’dib (membanguan dan memantabkan akhlaq dan adab) yang terencana, terprogram, dilaksanakan secara terstruktur, tersistem, simultan, terintegrasi, holistik, komprehensif, menyeleruh, utuh.

Sekolah ini adalah tempat melanjutkan tugas dan perjuangan para Nabi dan Rosul dalam menyampaikan risalah, menegakkan dienullah, memperbaiki akhlaq.

Mari kita semua berazzam/berniat/bertekad mencegah dan meninggalkan akhlaq yang buruk dan tercela serta memperbaiki akhlaq yang terpuji dan mulia sehingga kita memiliki husnul khuluq/ akhlak yang baik, matinul khuluq/akhlaq yang kokoh, akhlaqul karimah/akhlaq mulia, menjadi manusia yang khairunnaasi anfa’uhum linnaasi dan khairu ummat yang dilimpahi rahmat dan keberkahan, mendapatkan ridho Allah, dianugerahi cinta, kasih, dan sayang Allah.